\

Kaonang Revolusi: Ideologi GMNI Mengentaskan Kemiskinan

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah salah satu organisasi mahasiswa ekstrakampus yang terdapat hampir di seluruh Indonesia, terutama kota atau kabupaten yang memiliki perguruan tinggi. Gerakan ini adalah ideologi untuk mengentaskan kemiskinan.

 

Penegasan itu dilontarkan alumni GMNI, Kaonang Revolusi saat syukuran Sekretariat GMNI Kota Tangerang di Jalan Ir Sutami 44 Sukasari, Kecamatan Tangerang, Minggu malam 1 Maret 2020.

 

Syukuran Sekretariat GMNI Kota Tangerang itu dihadiri Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Tangerang Engkos Zarkasyi, Camat Pinang yang juga alumni GMNI Kaonang, Kepala Bidang Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang Deni Kuncoro, Ketua KNPI Kota Tangerang Uis Adi Dermawan, pengurus serta kader GMNI Kota Tangerang.

 

“Hari ini bersyukur, kita kumpul ada Kadispora Kota Tangerang. Memulai sesuatu di GMNI ini diawali dengan doa,” jelas Kaonang Revolusi yang juga pernah menjabat Presidium GMNI.

 

Dikatakannya, sekretariat ini sebagai kontemplasi pemuda yang berideologi Marhaenis punya kekuatan untuk mengentaskan kemiskinan di tanah air. Sekretariat ini, kata Kaonang untuk tempat berdiskusi guna kemaslahatan umat.

 

“Sebagai pendiri GMNI Kota Tangerang, saya tidak lepas dari GMNI. Saya menyerahkan tongkat estafet kepada adik-adik untuk meneruskan pembangunan kota ini bersama masyarakat,” ungkap Kaonang Revolusi.

 

Kadispora Kota Tangerang, Engkos Zarkasi menegaskan pentingnya diskusi bagi mahasiswa yang tergabung dalam GMNI. Engkos juga mengajak GMNI untuk menjadi bagian pelopor pembangunan wilayah.

 

“Misalnya, GMNI mengembangkan kampung tematik. Sekecil apapun yang kita lakukan pasti akan berdampak bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Kadispora Kota Tangerang, Engkos Zarkasyi.

 

Sementara itu tokoh masyarakat Sukasari yang juga pemerhati Tangerang Live, Yahya Suhada mengajak para kader GMNI untuk berkolaborasi dengan masyarakat. Dikatakannya di lingkungan Sekretariat GMNI ada masjid yang sering mengadakan pengajian.

 

“Saya mengajak GMNI untuk ikut mengaji bersama warga di Sukasari. Di lingkunģan sini juga ada Kampung Kabe. Pada kesempatan ini saya ingin mengajak GMNI bergandeng tangan bersama warga membangun Kabe,” jelas Yahya Suhada.

 

Diungkapkan Yahya, sekretariat GMNI ini sangat tepat untuk tempat diskusi maupun kajian-kajian guna pembangunan wilayah. Yahya menantang GMNI untuk menunjukkan bhakti kepada masyarakat.***